Kamis, 30 Desember 2010

Pesaing-pesaing Alloh

Saudaraku....
Jangan putuskan bait-bait do'a kepada ALLOH, agar tetap mengikat hati.
Sepanjang kebersamaan ini, mungkin sudah banyak amal yang kita lakukan...
Diantara kita banyak yang sudah mengalami letih, lelah, meneteskan peluh dan bahkan terluka, untuk sebuah kebaikan.
Diantara kita juga, tak sedikit yang berlinang air mata untuk sebuah keyakinan.
Mungkin kita merasa, telah mengukir dan menghiasi amal kita sebaik-baiknya untuk ALLOH.
Ikhlas... bersih... tak ada tendensi.

Tapi saudaraku...
Hati-hatilah... berapa banyak lentera yang mati tertiup angin, berapa banyak amal ibadah yang dirusak oleh pelakunya sendiri...
TINTA sejarah dakwah tersipu malu mencatat goresan hitam orang-orang yang dulu pernah berikrar... KAMI ADALAH DA'I SEBELUM YANG LAINNYA...
Akhirnya tanpa rasa malu membalikkan kata... KAMI ADALAH DA'I SETELAH YANG LAINNYA...

Ada yang begitu bersemangat melewati hari-hari di kepanitiaan dakwah sekedar menarik perhatian ikhwan, jika dia seorang akhwat, dan sebaliknya. Hari-hari dakwah begitu indah dirasa, pertemuan dan rapat-rapat hampir setiap hari digelar.. atas nama DAKWAH tentunya. Kadang.... adab-adab pergaulan terlanggar, saling melempar pandang dan tawa, BAHKAN saling melempar canda tanpa batas, tanpa hijab. Hijab hati, mata, apalagi hijab dalam bentuk nyata. Dan.... mengalirkan perhatian-perhatian yang berlebihan dengan TAMENG DAKWAH. Sang akhwat begitu perhatian terhadap hal ikhwal ikhwan dan sebaliknya. Awalnya sekedar terkait dengan urusan dakwah, akhirnya mengalir hingga masalah pribadi... Hari-hari dakwah terasa begitu indah dan manis....

Saudaraku....
Mestinya atas nama dakwah hati semakin dekat dengan ALLOH, dengan aktifitas dakwah ALLOH menjadi satu-satunya yang berhak BERTAHTA di dalam hati. Bukan sebaliknya... ketika terlibat dakwah muncul nama-nama yang justru menjadi PESAING-PESAING ALLOH !!! Bahkan pesaing-pesaing itulah yang mengalirkan semangat untuk terus menyusuri belantara dakwah...

Dan tinta dakwah dengan enggan terpaksa harus mencatat... betapa banyak insan yang berikrar setia pada dakwah... Sesungguhnya mereka menipu dirinya, menipu ALLOH dan menipu Rosulnya.. dan sungguh mereka benar-benar terpedaya. Ruang dan waktu tak pernah menjadi penghalangnya menjalani beratnya medan dakwah, amanah dakwah tak pernah ditolaknya namun sayang... Pada sudut hatinya ada lorong-lorong tersisa, menyisakan sebuah rona merah jambu yang diukirnya tanpa malu. Meskipun tahu bahwa lorong dalam sudut hatinya hanyalah untuk ALLOH.

Saudaraku.. ketahuilah...
Energi keikhlasan adalah obat termanis untuk membasuh segala lara yang melukai jalan dakwah. Energi keikhlasan adalah lentera yang tak pernah berhenti menerangi gelapnay hati, ia adalah sumber kekuatan jiwa yang tak pernah lelah memompakan semangat berjuang, tameng yang menjaga insan tetap berada di jalur kebenaran yang telah ALLOH gariskan. Maka merajut benang-benang keikhlasan dalam ketundukan abadi pada ILLAHI RABBI adalah sebuah keniscayaan. Meskipun tak mudah... namun tak ada kata lelah untuk berusaha mengamalkannya. Alloh menjanjikan surga dan tak ada kata lelah untuk menggapai surga ALLOH..

Saudaraku..
Cukuplah hanya ALLOH yang paling berhak menilai dan menghitung amal kita....
YA RABBI...AJARI SELALU MERAJUT BENANG-BENANG KEIKHLASAN ITU....SELALU


---- Asy Syifa..Pesmi Ar Royyan..27 April 2007 ----